nusakini.com - Mantan kapten Inggris, David Beckham, menceritakan kenangan bagaimana dulu ada tradisi menari bagi pemain akademi Manchester United yang tampil di bawah stadar.

Suami Victoria Beckham ini berbicara saat ditanyai komentarnya terhadap kasus pelecehan seksual pada pesepakbola muda yang terungkap ke media belakangan ini.

Akhir-akhir ini tersiar kabar soal sisi kelam dunia sepak bola Inggris, terutama yang berkaitan dengan pendidkan di usia muda setelah munculnya pengakuan dari sejumlah pihak jika mereka pernah mengalami pelecehan oleh para pelatih semasa di akademi. Isu kemudian memicu kecurigaan terhadap seluruh pelatih anak-anak di sekolah-sekolah sepak bola seantero negeri.

• Dikalahkan Young Boys, Manchester United Tuai Rekor Buruk Bersama Ole Gunnar Solskjaer
• Belum Sehari, Penjualan Jersey Cristiano Ronaldo Lampaui Nilai Transfer Yang Dikeluarkan Man United
• Kembali Ke MU, Cristiano Ronaldo Curhat Ke Bruno Fernandes
• MU Mulai Susun Rencana Datangkan Jan Oblak
• Serie A Dituding Tidak Serius Atasi Kasus Rasisme

Penyelidikan oleh pihak kepolisian Inggris yang dimulai sejak November 2016 lalu akhirnya membuahkan hasil. Seorang mantan pelatih, Barry Bennel, sudah ditahan akibat aksi pedofilia yang memakan korban sejumlah anak di bawah umur.

Beckham yang merasa prihatin dengan kasus ini menyebut jika dahulu saat masih menimba ilmu di akademi Manchester United dirinya tidak mengalami hal demikian. Perlakuan yang paling ‘parah’ mungkin hanya perintah menari-nari di depan pemain profesional jika bermain buruk.

“Kasus itu adalah suatu aib yang memalukan dan harus dilakukan sesuatu terhadapnya. Di Manchester United tidak pernah terjadi seperti yang demikian,” papar pria yang akrab disapa Becks ini kepada BBC Radio.

“Paling-paling kami pemain muda hanya disuruh melakukan tarian lucu di ruang ganti dan disaksikan para pemain profesional yang merupakan pahlawan dan idola kami di masa itu. Hanya itu, dan itu mengajarkan kami sesuatu,”

“Aku ingin percaya kepada FA jika mereka sedang melalukan sesuatu dengan maksimal untuk menangani hal ini.” pungkas mantan winger yang pernah memperkuat Real Madrid, LA Galaxy, AC Milan, dan Paris Saint-Germain usai tinggalkan MU ini. (sb/om)